Tuesday, August 6, 2013

Kipo Legit Khas Kotagede

 

Konon, saat Bu Djito pertama kali berjualan jajanan pasar olahannya, orang-orang bertanya, "Iki opo?" Karena terlalu sering mendapatkan pertanyaan yang sama, pelan-pelan jajanan pasar itu pun diberi nama kipo. Anda bisa menemukan kipo di kios Bu Djito di Jalan Mondorakan Nomor 27, Kotagede, Yogyakarta.

utup seperti buat pastel mini," kata Istri.
Adonan yang sudah diberi isian kemudian dibungkus daun pisang, lalu dipanggang. Satu porsi terdiri dari lima kipo. Kipo-kipo yang telah berselimut daun pisang lalu dipanggang di atas cobek. Rasa manis bercampur harum pandan dan kenyalnya kulit dari ketan dalam satu gigit. Paduan yang apik. Dulu, Bu Djito menggunakan bahan bakar arang, tetapi kini memakai gas. Karena tidak menggunakan bahan pengawet, kipo hanya awet semalam.
"Tidak basi, tapi nanti jadi keras," ujar Istri.
Sehari kios Bu Djito bisa menjual 5-6 kilogram adonan. Jika 1 kilogram adonan bisa untuk membuat 80 porsi, sementara harga satu porsi Rp 1.100, Anda bisa menghitung sendiri omzet selama sebulan. Istri mengaku ingin lebih mengembangkan usahanya. Namun, ia kesulitan mendapatkan tenaga untuk membantunya.
"Tidak semua orang bisa mengerjakan ini karena berat harus mengerjakan satu-satu. Perlu ketelatenan," ia menjelaskan.
Setiap orang harus mengerjakan sendiri, dari membuat adonan sampai memanggang. Menurut Istri, tiap orang bisa menghasilkan 25-30 porsi per jam. Untuk bisa menikmati Kipo Bu Djito, Anda harus mampir ke kiosnya karena Anda tidak akan menemukannya di tempat lain.
"Saya nggak titip di mana-mana. Tidak ada di tempat lain," katanya.
Kios ini buka jam 05.00-17.00. Banyak orang memesan kipo dalam jumlah banyak. Ada pula hotel yang memesan untuk sebuah acara.
"Kadang bisa 300-400 untuk pengantin. Ada yang pesan untuk oleh-oleh dan hajatan," ungkapnya.
Saat ini di Kotagede tak hanya kios Bu Djito yang berjualan kipo. Menurut Istri, ada tujuh keluarga yang menjalankan usaha serupa. Ia tak merasa hal tersebut sebagai ancaman atau saingan bisnis karena masing-masing usaha memiliki pelanggan.


No comments:

Post a Comment